MATERI KELAS VII
KAIDAH KEBAHASAAN TEKS PROSEDUR




A.
Kalimat Perintah
·         Pengertian Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang mengandung makna memerintah atau meminta seseorang untuk melakukan sesuatu, sesuai dengan apa yang diinginkan penutur atau penulisnya.
·         Ciri-Ciri Kalimat Perintah
1.    Intonasi pengucapan pada bagian akhir kalimat naik atau meninggi.
2.    Kalimat perintah bernada emosi tertentu diakhiri tanda seru (!)
Kalimat perintah netral, diakhiri tanda titik (.)
3.    Menggunakan partikel -lah ataupun -kan.
·         Dua macam kalimat perintah
1.   Kalimat Perintah Biasa
Kalimat perintah biasa adalah kalimat yang isinya secara langsung menyuruh seseorang untuk melakukan sesuatu.
Contoh:
-      Buatkan adik sarapan pagi sebelum berangkat.
2.   Kalimat Perintah Ajakan
Kalimat perintah ajakan mengandung perintah dengan cara mengajak seseorang untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah ini ditandai dengan kata ayo dan mari.
Contoh:
-      Ayo kita hindari penggunaan plastik!
B.   Kalimat Saran
Kalimat saran adalah kalimat berisi saran untuk seseorang dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi. Saran sebaiknya disampaikan dengan menggunakan kalimat santun, sehingga pihak lain tidak merasa disuruh atau tersinggung. Kalimat saran ditandai dengan kata semestinya, sebaiknya, lebih baik.
Contoh:
-      Sebaiknya, bahan yang digunakan bersifat alami dan mudah didaur ulang.
C.   Kalimat Larangan
Kalimat larangan merupakan kalimat untuk menyampaikan larangan terhadap sesuatu yang diucapkan atau dilakukan seseorang . Kalimat larangan menggunakan kata-kata negatif atau penolakan, seperti: jangan, tidak boleh, dan dilarang. Dalam penulisan, kalimat larangan dengan muatan emosi tertentu menggunakan tanda seru (!)
Contoh:
-      Jangan memperlakukan adikmu seperti itu!
-      Kamu tidak boleh mencampur bahan ini.

D.   Penggunaan Bentuk Pasif (untuk Proses)
Instruksi atau panduan ditulis dalam bentuk pasif karena berkaitan tentang proses (bagaimana sesuatu dibuat atau dilaksanakan), bukan tentang bagaimana membuat atau melakukan sesuatu.
Contoh:
-      Anda sebaiknya menekan tombol keyboard dengan lembut. (aktif)
-      Tombol sebaiknya ditekan dengan lembut. (pasif)
E.   Penggunaan Kriteria/Batasan
Teks prosedur dibuat agar orang bisa melakukan seperti apa yang ditulis. Oleh karena itu, kalimat pada teks prosedur harus rinci dan jelas batasannya.
Contoh:
-      Angkat kaki kanan. (tanpa batasan)
-      Angkat kaki kanan setinggi lutut. (dengan batasan)
F.    Penggunaan Kata Keterangan
Kata keterangan (adverbia) adalah kelas kata yang memberikan keterangan kepada kata lain, seperti verba (kata kerja) atau adjektiva (kata sifat). Adverbia yang banyak digunakan pada teks prosedur adalah keterangan cara, keterangan alat, keterangan tujuan, keterangan derajat/kuantitas, keterangan syarat, keterangan akibat.
1.   Keterangan Cara
Adverbial ini menambahkan keterangan cara pada kegiatan atau peristiwa yang terjadi (dengan, cara).
Contoh: Bungkuslah adonan dengan rapat.
2.   Keterangan Alat
Adverbial ini menjelaskan alat yang digunakan pada sebuah kegiatan atau peristiwa, misalnya dengan …, menggunakan …, dengan menggunakan …
Contoh: Para perajin membatik menggunakan canting.
3.   Keterangan Tujuan
Adverbial ini menambahkan informasi tujuan pada kalimat, misalnya: untuk, supaya, agar.
Contoh: Aduk adonan dengan rata agar adonan mengembang.
4.   Keterangan Derajat/Kuantitas
Kata ini menambahkan keterangan kuantitas pada sebuah kalimat yang disertainya.
Contoh: Ulangi gerakan selama tiga kali.
5.   Keterangan Syarat
Kata keterangan ini menambahkan keterangan syarat terjadinya suatu peristiwa, misalnya: jika.
Contoh: Jika gula terlalu banyak akan cepat gosong.
6.   Keterangan Akibat
Kata keterangan ini menambah keterangan akibat yang ditimbulkan dari peristiwa/kegiatan, misalnya: hingga, akibatnya, sehingga, sampai, menjadi).
Contoh: Goreng adonan hingga kecoklatan.

G.   Menggunakan Kata Penghubung
Langkah dalam panduan dapat dihubungkan dengan ungkapan seperti kemudian, sekarang, berikutnya, setelah ini.
Contoh: Bersihkan sepatu dengan lap dan keringkan. Kemudian, semir dengan menggunakan kain tebal.
H.   Penggunaan Akhiran -i dan akhiran -kan
Akhiran -i dipakai jika objek dalam kalimat tidak bergerak. Akhiran -kan dipakai jika objek bergerak.
Contoh:
- Lumuri Loyang dengan mentega.
- Lumurkan mentega pada loyang.


Komentar

Postingan populer dari blog ini