Teks Berita Publikasi 26 April 2020


BELAJAR MENANTANG: BELAJAR DI RUMAH
Oleh: Elisabet Apti Elita Sari

Wabah Covid-19 memaksa siswa belajar mandiri di rumah. Bukan hanya siswa, guru juga dituntut memiliki inisiatif menyusun materi pembelajaran, agar  siswa tetap terlayani dalam belajar. Wabah ini menantang siswa dan guru untuk memiliki cara jitu menerapkan sistem belajar dan mengajar efektif di rumah.
Ketika Covid-19 mulai mewabah di Indonesia, pemerintah langsung meminta seluruh sekolah melaksanakan belajar mengajar jarak jauh. Seluruh sekolah pun kalang kabut. Semua guru di SMP Tarakanita Citra Raya bahu membahu belajar dan saling sharing metode pembelajaran yang dapat diterapkan ketika harus mengajar jarak jauh, namun tetap menyenangkan. Inilah usaha yang dilakukan guru untuk memastikan siswa tetap bisa belajar dengan baik meski tidak di sekolah.
Selama hampir tiga bulan ini, apakah siswa belajar di rumah dengan efektif? Apakah siswa terlayani dengan maksimal? Apakah siswa rindu sekolah? Mari kita simak pendapat siswa SMP Tarakanita Citra Raya.

Godaan, hantu terbesar yang menakutkan
Beberapa siswa mengaku “Saya tergoda untuk main game”. Ada juga yang mengatakan “Godaan diri sendiri yang mudah menyerah ketika materi belum paham”. Dua hal tersebut merupakan hambatan dan tantangan dalam diri siswa. Disinilah siswa dituntut untuk “bertanggung jawab” terhadap diri sendiri. Benteng pertahanan akan mudah runtuh, jika tanggung jawab untuk belajar dilupakan.





Meski demikian, ada hal positif yang dapat dipetik di tengah wabah Covid-19 ini. Siswa dituntut lebih mandiri dalam segala hal, terutama belajar. Tentunya dengan mempersiapkan media pembelajaran dan mengerjakan secara mandiri. Percayalah, ketika pembelajaran di sekolah dimulai kembali, siswa akan lebih mandiri dan lebih bertanggungjawab.

Walau di rumah, tetap nyaman belajar
Siapa pun setuju jika di rumah lebih aman dan nyaman. Pastinya, orangtua dan seluruh anggota keluarga memberikan perasaan nyaman itu. Salah satu cara orangtua mendorongan semangat belajar siswa adalah dengan memberi motivasi.
                Motivasi dalam bentuk verbal dapat dilakukan ketika anak mulai bosan belajar di rumah. Sebab, tidak menutup kemungkinan rasa jenuh menyeruak ketika anak merasa tidak bebas lagi berkumpul dengan teman-teman di sekolah. Media online, Liputan6.com memaparkan bahwa memotivasi anak dengan kata-kata positif memberikan dampak besar membangkitkan semangat belajar.
                Kata motivasi dapat timbul melalui pengalaman orangtua dalam menjalani kehidupan. Tokoh dunia, seperti Nelson Mandela mengatakan “Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa digunakan untuk mengubah dunia.” Nah, kutipan ini juga dapat menjadi senjata ampuh memberikan petuah tentang pentingnya belajar. Bahkan melalui kutipan tersebut, anak akan bertanya, Siapakah Nelson Mandela? Disinilah peran penting orangtua sebagai guru di rumah untuk menjelaskan.


Kata “rindu” bukan lagi milik Dilan, melainkan “Aku”
Jangan rindu, ini berat. Kau tak akan kuat, biar aku saja." Salah satu kutipan iconic film “Dilan 1991” ini mungkin dapat mewakili perasaan siswa-siswi SMP Tarakanita Citra Raya yang merindukan belajar di sekolah. Rindu belajar bersama guru dan teman-teman. Tidak hanya tentang belajar, rasa rindu untuk bertemu, berbincang-bincang dalam suasana hangat dengan seluruh warga sekolah.
SMP Tarakanita Citra Raya pun menjawab kerinduan siswa dan guru dengan tetap berkomunikasi meski jarak jauh.
Sistem belajar dan mengajar tetap dapat dilaksanakan bersama dengan melalui aplikasi interaktif zoom maupun telepon. Ini membuktikan jarak bukan halangan untuk menjaga komunikasi yang telah terjalin secara harmonis.
Dengan memiliki metode pembelajaran yang menyenangkan dan interaksi terus terjaga, maka wabah Covid-19 bukan lagi hambatan untuk tetap belajar dan mengajar.
Jangan khawatir, wabah Covid-19 ini pasti akan berlalu, sehingga kita dapat kembali berkumpul melepas kerinduan. Tetap sehat dan semangat dalam menjalani pembelajaran jarak jauh. Salam Tarakanita! Satu Hati, Satu Semangat, Tarakanita Yess!


Komentar

Postingan populer dari blog ini