TANDA BACA


   Tanda Baca
1.      Tanda Titik (.)
a.       Tanda titik dipakai akhir kalimat pernyataan.
b.      Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.

2.      Tanda Koma (,)
a.       Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung (seperti, tetapi, melainkan, sedangkan).
b.      Tanda koma dipakai di belakang kata penghubung antar kalimat (oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, meskipun demikian).
c.       Tanda koma dipakai sesudah kata seru (o, ya, wah, aduh, hai).
d.      Tanda koma dipakai sebelum kata seru, kata tanya dipakai sebagai sapaan (Bu, Dik, Nak).

3.      Tanda Titik Dua (:)
a.       Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti perincian atau penjelasan.
b.      Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.


4.      Tanda Hubung (-)
a.       Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian baris.
b.      Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.
c.       Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang dinyatakan dengan angka.
d.      Tanda hubung dipakai untuk merangkai:
o  se- dengan kata berikutnya dimulai dengan huruf kapital (se-Indonesia, se-Banten).
o  ke- dengan angka (juara ke-3).
o  angka dengan -an (tahun 2000-an).
o  kata atau imbuhan dengan singkatan yang berupa huruf kapital (ber-KTP).
o  kata dengan kata ganti Tuhan (rahmat-Mu).
o  huruf dan angka (S-1).
o  kata ganti -ku, -mu, -nya dengan singkatan yang berupa huruf kapital
(KTP-mu).

5.      Tanda Tanya (?)
a.       Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Contoh: Siapa guru Bahasa Inggris SMP Tarakanita Citra Raya?
b.      Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh: Di Indonesia terdapat 230 suku bangsa (?).

6.      Tanda Seru (!)
a.       Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
Contoh: Bayarlah pajak pada waktunya!
Merdeka!

7.      Tanda Petik (“…”)
a.       Tanda petik untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
Contoh: “Gunung Bromo sangat indah,” kata Ani.
b.      Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh: Sajak “Guruku” terdapat pada halaman 134 buku ini.
c.       Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contoh: Dilarang memberikan “amplop” kepada petugas!

8.      Tanda Kurung [(…)]
a.       Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh: Dia membuat surat izin mengemudi (SIM).
b.      Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau angka yang digunakan sebagai penanda pemerincian.
Contoh: Bunga ditaman ini ada (a) bunga mawar, (b) bunga melati, dan (c) bunga matahari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini