UNSUR INTRINSIK CERITA
Unsur intrinsik adalah unsur pembangun dari dalam cerita.
Tema
- Protagonis: Tokoh yang yang menjadi aktor atau pemeran utama dan mempunyai sifat yang baik.
- Antagonis: Tokoh ini juga menjadi pemeran utama yang menjadi lawan daripada tokoh protagonis. Tokoh antagonis memiliki watak yang negatif seperti: iri, dengki, sombong, angkuh, congkak dan lain-lain.
- Tritagonis: Tokoh ini adalah tokoh penengah dari protagonis dan antagonis. Tokoh ini biasanya memiliki sifat yang arif dan bijaksana.
Penokohan/watak disampaikan dengan 2 metode, diantaranya:
- Analitik, yaitu sebuah metode penyampaian oleh penulis mengenai sifat atau watak tokoh dengan cara memaparkan secara langsung. Seperti : keras kepala, penakut, pemberani, pemalu dan lain sebagainya.
- Dramatik, yaitu sebuah metode penyampaian sifat tokoh secara tersirat. Biasanya disampaikan melalui tingkah laku tokoh dalam cerita.
- Tempat: ruang atau terjadinya peristiwa tersebut. Misalnya: hutan, danau, atau laut, dll.
- Waktu: keterangan waktu (jam atau pun siang, siang, malam).
- Suasana: penggambaran keadaan (sedih, bahagia, kecewa, dll).
Sudut
pandang orang pertama dibagi lagi menjadi dua, yaitu: sudut pandang orang pertama-tokoh utama
dan sudut pandang orang pertama-tokoh
sampingan.
Sudut
pandang orang ketiga juga dibagi menjadi dua bagian, yaitu sudut pandang orang ketiga serba tahu/maha
tahu, dan sudut pandang orang
ketiga pengamat.
Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Utama
- Penulis seolah-olah ‘masuk’ dalam cerita, sebagai tokoh utama/tokoh sentral dalam cerita.
- Segala hal yang berkaitan dengan pikiran, perasaan, tingkah laku, atau kejadian yang tokoh “aku" lakukan, akan digambarkan pada cerita tersebut.
Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan
Tokoh “aku" pada teknik ini hanya sebagai saksi dari rangkaian peristiwa yang dialami (dan dilakukan).
Sudut Pandang Orang Ketiga
Kata ganti yang digunakan ialah “dia" “ia“, nama tokoh, mereka.
Sudut Pandang Orang Ketiga Serba Tahu
• Penulis
seakan tahu benar tentang watak, pikiran, perasaan, kejadian, bahkan latar
belakang yang melatarbelakangi sebuah kejadian.
• Penulis
seperti seorang yang mahatahu tentang tokoh yang sedang ia ceritakan.
Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat
• Pada
sudut pandang orang ketiga penulis menceritakan sebatas pengetahuannya saja.
• Pengetahuan ini diperoleh dari penangkapan panca indra yang digunakan, baik dengan cara mengamati (melihat), mendengar, mengalami, atau merasakan suatu kejadian di dalam cerita.
Alur
Alur adalah urutan jalan cerita yang disampaikan oleh penulis.
Ada 3 macam alur:
• Alur
maju. Alur ini menggambarkan jalan cerita yang urut dari awal
perkenalan tokoh, situasi menimbulkan konflik, hingga puncak konflik, dan
terakhir penyelesaian konflik.
• Alur
mundur
Alur yang menceritakan kejadian dari masa depan dan
kembali ke masa lalu.
• Alur
campuran
Perpaduan antara alur maju
dan alur mundur. Tahapan cerita pada alur ini dimulai dari
masa kini, atau masa lalu yang nantinya akan digabungkan seiring berjalannya
cerita.
Tahapan alur (Struktur cerita)
v Orientasi
Pengenalan tokoh, latar, watak.
v Komplikasi
Munculnya masalah/konflik berisi hubungan sebab akibat.
v Klimaks
Permasalahan yang memuncak.
v Resolusi
Penurunan masalah.
v Koda
Permasalahan selesai. Akhir cerita.
Amanat
Amanat (Moral value) adalah pesan moral atau pelajaran yang
dapat kita petik dari cerita tersebut.
Di dalam suatu cerita, moral biasanya tidak ditulis secara langsung, melainkan tersirat dan sesuai pemahaman pembaca akan cerita tersebut.
Komentar
Posting Komentar