Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019
Menyimpulkan Usur-Unsur Pembangun dan Makna Teks Puisi Bacalah puisi “Bumi = Aku”   dan resapilah makna setiap kata dalam puisi tersebut. Dalam menemukan makna/isi puisi, langkah-langknya sebagai berikut: 1. Pahamilah makna konotatif dan denotatif dari kata-kata atau gabungan kata pada puisi. 2. Temukan simbol-simbol pada puisi, kemudian hubungkan dengan kehidupan nyata. 3. Resapilah bunyi-bunyi yang ditimbulkan dari kata-kata yang diucapkan dan temukan hakikat maknanya. 4. Temukan kata-kata imaji sehingga kamu dapat melihat, mendengar, mencium, mencecap, dan merasa sebagaimana yang dirasakan oleh penyair. Bumi = Aku Karya Arif Ginanjar Bumiku kering merintih kesakitan Wajah tersamar memendam luka menyakitkan Akar-akar kehidupan terkapar tanah Menunggu sebuah takdir tempat air mengisi musik alam Rumahku … Akankah ilalang tetap menari Di masa yang berlalu dalam kegersangan Akankah mentari berlayar meraung di angkasa Menghijaukan dedaunan bunga s
Gambar
GAYA BAHASA           Pengertian Gaya Bahasa Keraf (dalam Tarigan, 2013: 5) memaparkan gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang khas. Selain itu, gaya bahasa memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa). Sebuah gaya bahasa yang baik harus mengandung kejujuran, sopan-santun, dan menarik. Macam-Macam Gaya Bahasa 1.       Perumpamaan Gaya bahasa perumpamaan disebut juga perbandingan, persamaan, dan simile. Perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang hakikatnya berlainan dan sengaja dianggap sama. Dalam gaya bahasa perumpamaan, memerlukan kata pembanding, yaitu seperti, sama, sebagai, bagaikan, laksana , bak, ibarat, umpama, laksana, penaka, serupa, semisal, se , sepantun, dan sebagainya. Berikut contoh gaya bahasa perumpamaan. Contoh: a.          Kikirnya seperti kepiting batu. b.         Ibarat mengejar bayangan. 2.       Metafora Metafora adalah gaya bahasa membandingkan dua hal atau gagasan dan tidak menggunak
Gambar
MATERI KELAS VII KAIDAH KEBAHASAAN TEKS PROSEDUR A. Kalimat Perintah ·          Pengertian Kalimat Perintah Kalimat perintah adalah kalimat yang mengandung makna memerintah atau meminta seseorang untuk melakukan sesuatu, sesuai dengan apa yang diinginkan penutur atau penulisnya. ·          Ciri-Ciri Kalimat Perintah 1.     Intonasi pengucapan pada bagian akhir kalimat naik atau meninggi. 2.     Kalimat perintah bernada emosi tertentu diakhiri tanda seru (!) Kalimat perintah netral, diakhiri tanda titik (.) 3.     Menggunakan partikel -lah ataupun -kan. ·          Dua macam kalimat perintah 1.    Kalimat Perintah Biasa Kalimat perintah biasa adalah kalimat yang isinya secara langsung menyuruh seseorang untuk melakukan sesuatu. Contoh: -       Buatkan adik sarapan pagi sebelum berangkat. 2.    Kalimat Perintah Ajakan Kalimat perintah ajakan mengandung perintah dengan cara mengajak seseorang untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah ini
Gambar
Tanda Baca 1.       Tanda Titik (.) a.        Tanda titik dipakai akhir kalimat pernyataan. b.       Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu. 2.       Tanda Koma (,) a.        Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung (seperti, tetapi, melainkan, sedangkan). b.       Tanda koma dipakai di belakang kata penghubung antar kalimat (oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, meskipun demikian). c.        Tanda koma dipakai sesudah kata seru (o, ya, wah, aduh, hai) dan dipakai sebagai sapaan (Bu, Dik, Nak,). 3.       Tanda Titik Dua (:) a.        Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti perincian atau penjelasan. b.       Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. 4.       Tanda Hubung (-) a.        Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian ba